Sabtu, 04 Februari 2012

pEraNg PereTAs tUruT PAnasKAn huBunGAn AraB-iSraeL


Panasnya hubungan politik antara Israel dan Iran ternyata terbawa di dunia maya. Para peretas yang mengklaim diri sebagai pro Israel maupun pro Arab saling meretas situs-situs tertentu di kedua negara.

Peretasan terakhir mengarah ke situs maskapai penerbangan Israel, El Al dan Bursa Efek Tel Aviv. Pelaku yang dituduhkan oleh pihak Israel adalah peretas pro-Saudi. Meski demikian peretasan ini tak mempengaruhi bisnis maupun penerbangan Israel.

Saat mengakses situs penerbangan Israel www.tase.co.il/TASEEng, responnya berisi "Please try again later. The site is too busy right now." Peretas diduga menyerang menggunakan DDOS, dimana akses ke El Al telah dipindah.

Ini merupakan kelanjutan dari perang cyber peretas dari kedua negara, setelah sebelumnya peretasan juga dilakukan terhadap nasabah bank. Surat kabar Jerusalem Post menuliskan, peretas Saudi OxOmar menghubunginya langsung, memperingatkan serangan yang tertunda. Dia menambahkan bawa dia telah bergabung dengan sebuah tim peretas "Nightmare", dimana Ynet mengidentitaskan sebagai peretas pro-Palestina.

Atas serangan yang spesifik mengarah dilakukan OxOmar, EI AI mengatakan bahwa "perang Cyber telah mengancam Negara Israel selama dua pekan. El Al telah mengetahui langsung aktivitas itu berasal dari peretas Saudi", dan mereka sedang bekerja mengamankan lamannya.

Ynet menambahkan bahwa peretas pro Israel, yang menyebut dirinya sebagai Hannibal, juga mengancam akun Facebook warga Arab dan telah membuka secara detail log-in dari 20 ribu penggunanya. Dalam postingannya terbaca:

"I have 30 Million Emails&Passwords of Arabs.
(Every day i will post 2000-100.000 depends on my mood)
Enjoy it And Share"

Dia melanjutkan dengan membuat klaim:

"In Addition, I have 10 million bank accounts of the countries of Iran and Saudi Arab. If Iran continues to threaten Israel and already this week I will publish the private bank accounts and thus make them billion of dollars in damages estimated."

Peretas yang menamakan diri sebagai Yoni dan menyebut dirinya sebagai pemipin kelompok peretas Irael menuliskan kepada Ynet bahwa "we do not operates against the group's principles, regardless of religion, creed or garden, will be harmed."

Serangan dari peretas yang melawannya pun tak menunjukkan tanda-tanda menurun. Bahkan Ynet menuduh Hamas telah meminta peretasnya untuk mentarget Israel, yang jelas memperuncing perselisihan antar-peretas. Wakil Menteri Luar Negeri Israel telah menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme, menambahkan bahwa setiap serangan cyber mengarah ke negaranya sebagai deklarasi perang.

Pada 2 Januari lalu, harian Israel Haaretz melaporkan bahwa peretas, yang bekerja sama dengan Anonymous telah mengklaim berada di belakang serangan berupa pengungkapan informasi lebih dari 400 ribu pemegang kartu kredit di Israel. Berdasarkan Ynet News, situasi dibawah kendali dan bank Israel telah menyelesaikan persoalan itu.

SumBer : TemPo.cO
pOSted bY : arMSTRonG_PrODucT@YAhoO.cO.ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

aRmsTRONgprODucT12@yahOO.co.ID (mY fB)

Ikuti TAMRIN

mALEs nYAri ? ... KetiK AjE

aRMStRoNg_prODucT@YAHoO.co.ID. Diberdayakan oleh Blogger.